Back To Back Kalahkan Guardiola, Begini Resep Amorim

banner 120x600
banner 468x60

MANCHESTER-KEMPALAN: Ruben Amorim membuktikan taktiknya memang menjadi antitesis bagi Pep Guardiola bersama Manchester City. Di klub mana pun dia melatih dia mampu memenangi duel kontra Pep.

Bersama Sporting CP, Amorim sukses menghancurkan City dengan skor telak 4-1 dalam matchday 4 fase League Liga Champions, di Estadio Jose Alvalade, Lisbon, 6 Nopember lalu.

banner 325x300

Lalu, Senin dini hari WIB (16/12), Amorim ganti memimpin Manchester United saat menang 2-1 atas City dalam derbi Manchester di Etihad Stadium, Manchester (kandang City).

BACA JUGA: Kalah Lagi, Pep-Gundogan Malah Adu Argumentasi

Uniknya, Amorim menggunakan taktik serupa ketika di Sporting dengan saat membesut The Red Devils (julukan United). Amorim memainkan skema 3-4-3 saat membekuk City. Sebelumnya, Amorim lebih sering memainkan skema 3-4-2-1 di United.

Kemenangan Bruno Fernandes dkk tersebut ditentukan dari menit-menit terakhir laga. Setelah tertinggal pada menit ke-36 lewat gol Josko Gvardiol, United membalikkanya di dua menit.

Dimulai dari gol dari tendangan penalti Fernandes pada menit ke-88. Kemudian, ketika laga sudah memasuki menit ke-90, wide attacker Amad Diallo yang jadi pemain penentu kemenangan.

’’Aku pikir kami layak mendapatkannya. Itu laga yang sangat sulit, namun kami percaya sampai akhir. Kami mencari gol, kami membutuhkan kemenangan yang penting bagiku, bagi tim, dan bagi fans,’’ kata Amorim kepada BBC Sport.

Selain karena taktikalnya, Amorim mengklaim pemainnya sudah mampu menunjukkan stabilitas permainan anak asuhnya dalam kurun waktu 90 menit. Dia menganalisis yang terjadi saat lawan Arsenal saat kalah 0-2.

’’Saat itu kami bermain bagus dalam babak pertama tetapi mereka tidak percaya kami di laga itu dapat memenanginya. Hari ini (Senin dini hari, Red) semuanya sangat berbeda,’’ sambung pelatih berkebangsaan Portugal tersebut.

Sebaliknya dengan Amorim, Guardiola tidak seperti saat di Lisbon. Dia kehilangan bek-bek andalannya. Seperti Manuel Akanji dan Nathan Ake. Akanji yang bermain di Lisbon. ’’Aku tidak cukup bagus. Aku bosnya. Aku pelatihnya. Aku belum menemukan solusinya. Itu kenyataannya,’’ ucap Pep dalam wawancaranya kepada Match of the Day BBC Sports. (YMP)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *