Perubahan Positif di Masjid Al Wahyu: Menyongsong Era Masjid Modern

banner 120x600
banner 468x60

SURABAYA – KEMPALAN : Suasana menjelang subuh di Surabaya hari ini agak lain dari biasanya. Mungkin karena beberapa hari sebelumnya mendapatkan guyuran hujan, membuat suasananya agak lain.

Ayam jago muda di samping rumah pada pukul 02:55 WIB beberapa kali berkokok membantu membangunkan tidur dengan sukses. Setelah melakukan beberapa kegiatan rutin menjelang Subuh, beberapa warga perumahan Rungkut Menanggal Harapan dan Gunung Anyar Harapan sudah ada yang beraktifitas dengan mengendarai motor dan mobil, bahkan sepedaan serta berjalan kaki menuju masjid Al Wahyu sebelum H. Ridwan Suparno (muadzin) memanggil lewat pengeras suara masjid.
Kegiatan setiap pagi warga perumahan ini sudah berlangsung bertahun-tahun dan kadang saya berkata di dalam hati, sungguh Allah swt memberi keberkahan kepada daerah ini.

banner 325x300

Masjid Al Wahyu sekarang ini banyak mengalami perubahan sejak terbentuknya kepengurusan baru di bawah kepemimpinan H. Anwar Musadat, seorang pensiunan perusahaan plat merah (Telkom) . Beberapa hal yang sudah baik di era kepemimpinan H. Abdul Muhyi, tetap dilaksanakan. Seperti hari ini Ahad (24/11/2024) ba’da sholat Subuh seperti biasanya, tetap ada kajian hingga waktu Syuruq. Kemudian setelah melaksanakan sholat Syuruq, jamaah dengan wajah teduh dan gembira, menikmati hidangan makan pagi yang sudah disiapkan oleh ibu-ibu warga RW empat sekaligus jamaah pengajian masjid. Perumahan Rungkut Menanggal Harapan ini masuk wilayah kelurahan Rungkut Menanggal kecamatan Gunung Anyar Kota Surabaya, dipimpin oleh seorang ketua RW yang bernama Sapta Doli.

Pagi ini, menunya lontong kikil, alhamdulillah, enak. Terimakasih buat ibu-ibu dan remas yang sudah membantu.

Berubah lebih baik:
Sticker

Sebelum ikut makan bersama jamaah lainnya, saya sempatkan mendokumentasikan stiker yang menempel di tiang masjid dan AC bertuliskan “Handphone harap dimatikan/silent saat sedang sholat berjamaah”. Dalam hati saya berdecak kagum, karena dalam kurun waktu sebulan sudah banyak sekali perubahan yang terasa dan ini hal yang sangat bagus.

AC

Dua minggu yang lalu, salah seorang takmir masjid Al Muawanah Gunungsari Baureno Bojonegoro yang bernama Kusen, ketika dia berkegiatan di salah satu rumah warga Rungkut Menanggal Harapan, ketika bertemu, saya ajak sholat berjamaah di masjid Al Wahyu. Kebetulan waktu itu sebelum kami ke masjid, melakukan diskusi kecil-kecilan mengenai kegiatan masjid masing-masing. Secara kebetulan juga, di masjidnya juga sama-sama mengalami pergantian kepengurusan baru.

Saya masih ingat komentar dia ketika saya tanya bagaimana dengan masjid Al Wahyu ketika selesai sholat Isya dan keluar masjid, dia berkata, “Mak Nyes… masuk masjid udaranya enak, sejuk sekali”, ucapnya. ” Masjidnya besar dan nyaman”pungkasnya sambil melihat ke arah kanan kiri dimana nampak ambulance dan KB serta TK Al Wahyu.
Hal inilah yang membuat saya teringat mengenai perubahan yang sudah terjadi di masjid ini, kemudian mendokumentasikan AC dan pintu geser yang dipasangi alat penutup otomatis, yang mana bila ada jamaah masjid ke luar masuk, akan menutup kembali dan ini membuat temperatur udara di masjid tetap terjaga dan sejuk, sehingga siapapun yang masuk masjid ini merasakan kenyamanan. Salah satu perubahan yang nyata.

Alhamdulillah, masakan lontong kikil pagi ini seperti biasanya, masih tetap lezat. Salut kepada ibu-ibu. Semoga amal ibadahnya di ganti Allah swt di dunia dan akhirat. Nampak ketua takmir berbincang santai di kantor sekretariat bersama sekretaris umum H. Kusnul Nurmanto dan beberapa pengurus yang menemani penceramah baru di kajian Ahad pagi ini.

Tandon air PDAM dan meter ukur

Hari ini saya sengaja membawa kamera yang mana kamera tersebut akan saya tunjukan ke salah seorang remas yang bernama Pasha. Dia salah seorang remas yang saya pilih untuk direkrut masuk ke dalam tim media masjid Al Wahyu RW empat. Rupanya dia terampil menggunakan beberapa type kamera, DSLR maupun Mirrorless.

Setelah beberapa saat berbincang mengenai rencana dan lain-lain dengannya, ketika hendak pulang, saya menyempatkan diri salaman dengan pengurus lainnya yang sedang diskusi (H. Kukuh, H. Andi dan H. Kusnul). H. Kusnul mengajak saya membicarakan mengenai beberapa perubahan yang sudah dilaksanakan oleh pengurus baru ini, yaitu pembuatan tandon air PDAM dan pemasangan meter ukur. Dia tau kalau saya baru datang dari Semarang dan ketinggalan informasi. Akhirnya kami menuju tandon air tersebut.

Tandon air ini letaknya di area bazar dekat play ground TK Al Wahyu, di samping balai RT 10. Nampak tutup tandonnya dicat warna biru, sebuah ukuran tandon air yang besar dan cukup menjamin ketersediaan air untuk kebutuhan operasional masjid Al Wahyu sehari-hari. Memang kejadian air habis sudah beberapa kali terjadi karena permasalahan tandon air dan pompa nya. Setelah medapat masukan dari jamaah, hal ini langsung direspon dengan cepat oleh H. Anwar bersama jajarannya.

Gayung bersambut, sungguh luar biasa, semua biaya pengadaan tandon air ini dibantu oleh salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya. Dalam kesempatan ini, salah seorang pengurus yang bernama Andi (bagian logistic and general support masjid Al Wahyu) mengatakan, “Ada bantuan dari jamaah masjid yang tidak mau disebutkan namanya dalam hal pengadaan tandon air dan memberikan bantuan sebesar Rp 25.000.000 (Dua Puluh Lima Juta Rupiah) , ditambah biaya izin Rp 3.500.000 (Tiga Juta Lima Ratus Rupiah) belum termasuk biaya instalasi meter baru untuk peningkatan supply debit air dari ukuran 3/4 ke 1 dim” kata Andi menjelaskan rinciannya sambil membuka HP nya.
Dalam hati saya berdo’a semoga beliau yang menyumbang tandon air untuk keperluan operasional masjid ini dibalas Allah swt dunia akhirat.

Kemudian H. Kusnul menunjukkan letak meter air yang dipasang di dekat jalan raya. Tak lama datang juga H. Toni salah seorang v jamaah masjid yang ikut membantu mengarahkan dan mengurus instalasi PDAM tersebut. Sebuah kekompakan yang baik dalam kegiatan keagamaan.

Ambulance Gratis

Salah satu kebutuhan masyarakat yang dinilai sangat penting adalah ambulance. Ambulance ini dirintis oleh pengurus lama, kemudian dilanjutkan oleh pengurus baru. Di kepengurusan yang baru ini, penggunaan ambulance digratiskan dan tidak terbatas hanya warga RW empat saja, namun untuk masyarakat umum yang membutuhkan. Ini perubahan baru dan bagus. Sebelumnya pun sudah bagus, untuk hal-hal tertentu, juga sudah digratiskan, namun di kepengurusan periode 2024-2029 diubah menjadi gratis.

Masjid modern

Masjid modern yang bermanfaat bagi masyarakat umum dan jamaahnya sendiri adalah masjid yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat komunitas yang memberikan berbagai layanan dan fasilitas. Berikut adalah contoh-contoh masjid modern yang bermanfaat untuk masyarakat:

  1. Pusat Kegiatan Sosial dan Ekonomi. Masjid modern sering kali dilengkapi dengan fasilitas untuk kegiatan sosial dan ekonomi, seperti ruang serbaguna untuk pertemuan komunitas, bazar, dan kegiatan amal. Mereka juga mungkin memiliki koperasi atau toko yang menjual kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau, yang dapat membantu masyarakat setempat.
  2. Pendidikan dan Pelatihan. Banyak masjid modern yang menyediakan ruang kelas untuk pendidikan agama dan umum. Mereka mungkin mengadakan kursus bahasa, pelatihan keterampilan, serta seminar dan workshop untuk memberdayakan masyarakat. Beberapa masjid juga memiliki perpustakaan yang menyediakan buku-buku dan sumber daya pendidikan.
  3. Layanan Kesehatan. Beberapa masjid modern memiliki klinik kesehatan atau fasilitas medis dasar yang memberikan layanan kesehatan gratis atau dengan biaya terjangkau bagi jamaah dan masyarakat sekitar. Layanan ini bisa meliputi pemeriksaan kesehatan, konseling, dan program kesehatan masyarakat.
  4. Fasilitas Rekreasi. Masjid modern juga dapat menyediakan fasilitas rekreasi, seperti taman, lapangan olahraga, dan area bermain anak-anak. Fasilitas ini tidak hanya memberikan tempat bagi masyarakat untuk berolahraga dan bersosialisasi, tetapi juga menciptakan lingkungan yang sehat dan harmonis.
  5. Dukungan Kemanusiaan. Masjid modern sering kali menjadi pusat bantuan kemanusiaan, menyediakan bantuan darurat seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal sementara bagi mereka yang membutuhkan. Mereka juga mungkin terlibat dalam program-program pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan.

Contoh Masjid Modern

Masjid Istiqlal di Jakarta:
Selain sebagai tempat ibadah terbesar di Asia Tenggara, Masjid Istiqlal juga memiliki fasilitas untuk berbagai kegiatan sosial, pendidikan, dan budaya.

Masjid Salman ITB di Bandung:
Masjid ini terkenal dengan berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakannya, serta keterlibatan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan dan kemanusiaan.

Masjid modern yang bermanfaat bagi masyarakat umum dan jamaahnya adalah masjid yang mampu beradaptasi dengan kebutuhan zaman, memberikan berbagai layanan yang relevan, dan menjadi pusat komunitas yang inklusif dan mendukung.(Izzat)

Editor: Nur Izzati Anwar (Izzat)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *