Untuk Ramaikan Pasar Nambangan, Khofifah Diminta Bangunkan Jembatan

banner 120x600
banner 468x60
Khofifah Indar Parawansa saat blusukan di Pasar Nambangan Surabaya, Kamis (21/11). (Foto: Dwi Arifin/kempalan.com).

SURABAYA-KEMPALAN: Menjelang pencoblosan yang kurang beberapa hari lagi, Calon Gubernur Jatim Nomor Urut 2 Khofifah Indar Parawansa terus blusukan ke pasar tradisional. Seperti yang dilakukan hari ini, Kamis (21/11). Khofifah menyempatkan diri blusukan di Pasar Nambangan, Jalan Taman Kali Kedinding, Kenjeran, Surabaya.

Seperti biasanya, selain mendapatkan doa, support, dan dukungan, Khofifah memanfaatkannya untuk menyerap aspirasi melalui dialog dengan pedagang.

banner 325x300

Dari sini Khofifah mengetahui bahwa meskipun Pasar Nambangan merupakan pasar percontohan, tetapi daya beli masyarakatnya masih sangat minim.
Hal ini karena akses menuju ke pasar yang agak jauh, bahkan harus memutar lewat kaki Suramadu. Khususnya warga Bulak Banteng, Tambak Wedi, dan sekitarnya. Disamping adanya pasar krempyeng atau pasar liar di dekat pasar tradisional tersebut.

Dengan hadirnya Khofifah di Pasar Nambangan, warga dan pedagang berharap bisa membangunkan akses berupa jembatan dan bisa menertibkan kembali pasar krempyeng yang ada.

“Jadi di pasar kita selalu dapat doa, kita dapat support, kita dapat dukungan, kita dapat semangat, dan ada rekomendasi. Setiap di pasar, di mana-mana sama,” kata Khofifah yang dalam kunjunganya kali didampingi Juliana Eva Wati, Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya.

Kali ini, menurut Khofifah, salah satu rekomendasi mereka adalah perlu jembatan. Supaya warga  yang belanja ke Pasar Nambangan  bisa ditempuh dengan jalan kaki. Tidak perlu muter lewat Suramadu.

“Saya kira itu sesuatu yang posible ya. Untuk itu akan saya koordinasikan dengan Pemkot Surabaya terutama,” ujarnya.

Kedua, lanjut Khofifah, pasar ini cenderung sepi karena di dekat pasar ada pasar krempyeng, pasar dadakan. “Ini juga akan kita koordinasikan, karena penertiban ini ada di Kota Surabaya,” jelasnya.

Namun, kalau pasar ini dijadikan percontohan, maka harus mendapatkan pendampingan dan melakukan berbagai ikhtiar supaya pasar ini menjadi top retail bagi pasar-pasar yang lain.

“Sejauh saya keliling di Kota Surabaya, pasar tradisional terbagus ya di Nambangan. Nah, pasar yang bagus harus diimbangi dengan kemungkinan masyarakat bisa membeli langsung atau maupun online,” kata mantan Menteri Sosial RI ini.

Sebab, menurut Khofifah, infrastruktur pasar tradisional yang paliing baik di Kota Surabaya adalah Pasar Nambangan. Karena itu harus dilakukan proses penguatan dari berbagai lini.

Termasuk di dalamnya adalah jembatan yang bisa diakses oleh masyarakat, supaya tidak perlu muter lagi melalui Suramadu.

“Selama ini masyarakat dari seberang Jalan Kedung Cowek harus berputar jauh mengendarai sepeda motor hingga di bawah Jembatan Suramadu untuk menuju ke sini. Kalau ada jembatan penyeberangan, mereka bisa berjalan kaki,” terang dia.

Pasar Nambangan didirikan oleh Pemerintah Kota Surabaya pada 2018. Sejak itu menjadi salah satu pasar tradisional percontohan khususnya untuk penyediaan pangan yang berkualitas bagi masyarakat. 

Seperti diketahui, Khofifah berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak pada Pilkada Jatim 2024.

Mereka akan bersaing dengan dua paslon lainnya pada pencoblosan tanggal 27 November nanti,  yakni Paslon Nomor Urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, dan Paslon Nomor Urut 3 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans. (Dwi Arifin)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *