Oleh: Nur Izzati Anwar
SURABAYA-KEMPALAN : Sejak Wright Bersaudara pertama kali melakukan penerbangan pada tahun 1903, dunia penerbangan telah mengalami perkembangan pesat. Begitu pula dengan desain baling-baling pesawat yang telah melalui banyak perubahan dari waktu ke waktu. Mari kita lihat evolusi baling-baling pesawat ini:
Awal Mula
Desain baling-baling pertama kali terinspirasi oleh sekrup berputar yang ditemukan oleh ilmuwan Yunani kuno, Archimedes, sekitar tahun 200 SM. Sekrup ini digunakan untuk mengangkat air dari sumur. Pada pertengahan tahun 1400-an, Leonardo da Vinci mengadaptasi konsep sekrup untuk menciptakan sketsa desain helikopter, meskipun desain ini tidak pernah dibuat.
Perkembangan Awal
Pada pertengahan tahun 1700-an, para penemu menggunakan desain baling-baling berputar untuk mendorong perahu dan kapal. Baling-baling laut ini segera menjadi standar untuk berbagai jenis kapal.
Eksperimen Penerbangan
Setelah penerbangan balon udara pertama pada tahun 1783, penemu mulai bereksperimen dengan metode pendorong untuk pesawat udara. Jean Baptiste Marie Meusnier merancang pesawat udara dengan tiga baling-baling, meskipun tidak pernah dibuat. Pada tahun 1852, Jules Henri Giffard menciptakan pesawat udara bertenaga uap pertama dengan baling-baling tiga bilah.
Terobosan Wright Bersaudara
Baru pada awal 1900-an, pesawat terbang yang sukses dengan baling-baling berhasil dibuat oleh Wright Bersaudara. Mereka menggunakan data dari uji terowongan angin untuk menyadari bahwa baling-baling harus berbentuk seperti sayap atau airfoil, bukan sekrup. Bilah baling-baling bertindak seperti sayap yang berputar, menciptakan daya dorong ke depan. Mereka juga menambahkan putaran di sepanjang bilah untuk sudut serang yang konsisten.
Kemajuan Teknologi
Baling-baling awal terbuat dari kayu dengan pitch tetap. Pada tahun 1929, Wallace Turnbull mematenkan desain baling-baling dengan pitch variabel, memungkinkan kontrol yang lebih baik atas kinerja pesawat. Kemudian, baling-baling kecepatan konstan dikembangkan, yang menyesuaikan pitch secara otomatis untuk efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
Masa Kini
Setelah terobosan Wright Bersaudara, teknologi baling-baling berkembang pesat. Baling-baling modern memiliki efisiensi sekitar 90% dan terbuat dari aluminium atau material komposit dengan dua hingga enam bilah.
Hartzell Propeller
Hartzell Propeller telah menjadi pemimpin dalam desain dan produksi baling-baling pesawat sejak awal penerbangan. Didirikan pada tahun 1917 atas saran Orville Wright, Hartzell Propeller berkomitmen untuk menghasilkan baling-baling pesawat yang aman, andal, dan berkinerja tinggi.
Baling-Baling Pesawat Terbang Tidak Kelihatan dan Seakan Tidak Bergerak.
Fenomena ini terjadi karena dua hal:
kecepatan rotasi baling-baling dan efek shutter pada kamera.
Saat Berputar Tidak Kelihatan
Baling-baling pesawat berputar dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga mata manusia tidak dapat menangkap setiap posisi baling-baling secara individual. Ini mirip dengan bagaimana roda mobil yang berputar cepat tampak seperti tidak bergerak atau berputar berlawanan arah pada kecepatan tertentu. Kecepatan rotasi yang tinggi menyebabkan blur yang membuat baling-baling tampak seperti menghilang atau tidak terlihat oleh mata manusia.
Ketika Direkam Video Tampak Tidak Bergerak
Efek ini disebabkan oleh bagaimana kamera merekam gambar. Kebanyakan kamera menggunakan rolling shutter, di mana sensor gambar merekam baris demi baris secara berurutan. Ketika baling-baling berputar cepat, posisi baling-baling berubah antara waktu ketika baris pertama dan baris terakhir direkam. Ini menciptakan efek visual di mana baling-baling tampak seperti bengkok, melengkung, atau bahkan tidak bergerak sama sekali.
Selain itu, frekuensi bingkai video (frame rate) juga dapat berinteraksi dengan kecepatan rotasi baling-baling. Jika kecepatan putaran baling-baling sejalan dengan frekuensi bingkai (misalnya, baling-baling berputar sekali per bingkai), maka baling-baling dapat tampak diam atau bergerak sangat lambat dalam video. (Izzat)