SURABAYA-KEMPALAN: Usia remaja paling rentan terhadap perundungan atau bullying. Dari data-data di Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menunjukkan, sepanjang 2023 lalu telah terjadi sebanyak 3.800 kasus perundungan.
Sedangkan, dalam triwulan pertama 2024, terjadi sebanyak 141 kasus. Mayoritas dialami kalangan remaja. Kampanye anti perundungan juga sudah banyak digalakkan di berbagai kesempatan.
Termasuk yang sekarang jadi fokus dalam ajang Mister Teen Indonesia dan Miss Teenager Indonesia 2024. Tahun ini, pemenang teen pageant tersebut bakal berfokus ke kampanye anti perundungan tersebut.
Seperti yang diungkapkan Managing Director Miss Teenager Indonesia dan Miss Teen Indonesia Rachel Wang ketika ditemui di sela-sela Gala Dinner di Bukit Darmo Golf (BDG), Surabaya, Selasa malam (29/10).
’’Kami ingin menginspirasi remaja di Indonesia ketika saat ini sedang tren kasus bullying,’’ sebut Rachel. Tidak hanya perundungan, tapi juga efeknya. Seperti banyaknya kasus mahasiswa yang bunuh diri setelah jadi korban perundungan.
Baik dari lingkungan di sekitar tempat belajar seperti sekolah atau universitas, di keluarga juga demikian. ’’Dari ajang ini kami berharap dapat memberi semangat ke para remaja. Karena usia remaja sangat rentan terhadap situasi depresi,’’ sambungnya.
Kampanye ini memang layak disuarakan dalam ajang yang sudah berlangsung 10 edisi ini. Sebab, dari ajang Mister Teen Indonesia dan Miss Teenager Indonesia ini, telah terpilih remaja-remaja kreatif yang bisa jadi panutan bagi remaja seusianya. Setidaknya mencegah efek dari perundungan ini dengan kegiatan yang positif.
Kampanye anti perundungan ini pun jadi salah satu topik penting sebelum Grand Final Mister Teen Indonesia dan Miss Teenager Indonesia 2024 yang diselenggarakan di Gedung Balai Pemuda, Surabaya, 1 Nopember nanti.
Dalam malam Grand Final nanti, akan diikuti sebanyak 62 Mister Teen Indonesia dan Miss Teenager Indonesia dari berbagai daerah di seluruh penjuru Indonesia. (YMP)
Tinggalkan Balasan