SIDOARJO-KEMPALAN :. Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo Achmad Amir Aslichin-Edy Widodo (SAE) bakal mewujudkan kelestarian lingkungan dan pertanian untuk menjamin masa depan yang layak huni bagi generasi mendatang.

Pernyataan itu disampaikan pasangan SAE dalam menanggapi pertanyaan panelis terkait, lingkungan hidup dan sektor pertanian dalam debat publik pertama yang digelar oleh KPU Sidoarjo, Sabtu (19/10) malam. 

Ditanya terkait solusi kekeringan lahan pertanian di beberapa kecamatan di Sidoarjo, Achmad Amir Aslichin menegaskan, managemen air dari hulu ke hilir perlu dipastikan benar-benar sesuai. Apalagi, menurutnya debit air dari dam lengkong masih terbilang deras dan cukup untuk mengairi.

“Perlu adanya managemen sumber daya air yang benar. Apalagi kita memiliki sungai-sungai besar seperti Brantas dan Porong yang melawati wilayah kita, ini adalah sebuah bonus demografi yang harusnya dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kebutuhan pertanian,” kata cabup yang akrab disapa Mas Iin itu. 

Dia juga menyoroti, berkurangnya lahan pertanian setiap tahun di Sidoarjo berbanding terbalik dari kebutuhan air untuk wilayah pertanian yang setiap tahun alami kekurangan.

“Saya juga heran, dari data lahan pertanian ini ada pengurangan setiap tahun. Tapi kebutuhan air petani selalu kekurangan. Berarti ini ada anomali yang harus segera ditemukan solusinya,” imbuh cabup alumnus The University of Melbourne, Australia itu.

Terkait kelestarian lingkungan dan ancaman emisi karbon, menurutnya saat ini kondisi lingkungan menjadi isu krusial bagi masa depan dan generasi mendatang. Pihaknya telah menyiapkan beberapa program terkait penanganan hal itu.

Cabup dan Cawabup Sidoarjo Mas Iin-Abah Edy Akan Perbanyak Ruang Terbuka Hijau di Setiap Kecamatan

Di antaranya, melakukan koordinasi secara simultan dan berkelanjutan terkait emisi yang dikeluarkan oleh perusahaan di Sidoarjo. Selain itu, Paslon SAE juga bakal melakukan kajian melalui alat pengukur atas dampak dari emisi yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Delta.

“Kami juga menggelorakan penghijauan atau reboisasi melalui ruang terbuka hijau (RTH) yang diperbanyak di setiap kecamatan sebagai jantung wilayah untuk menekan emisi karbon yang dikeluarkan perusahaan maupun kendaraan masyarakat. Tentunya kami sangat konsen terhadap hal itu karena menyangkut masa depan generasi penerus,” tegas mantan anggota DPRD Sidoarjo dan Jawa Timur itu.

Dia menambahkan, Paslon SAE melalui anggaran Rp 300-Rp 500 juta perdusun juga dapat digunakan untuk pembangunan RTH maupun pembangunan untuk kepentingan lingkungan hidup. Pihaknya juga mendukung peralihan kendaraan dinas yang berbasis bahan bakar minyak dengan diganti kendaraan bertenaga listrik. (Ambari Taufiq /M Fasichullisan )