
SURABAYA-KEMPALAN: Debat Pilgub Jatim Kesatu digelar di Graha Unesa, Jumat (18/10) malam. Selain adu gagasan, tiga calon gubernur memaparkan visi dan misinya jika terpilih memimpin Jatim lima tahun ke depan.
Termasuk calon gubernur Jatim nomor urut 3 Tri Rismaharini yang berpasangan dengan calon wakil gubernur Jatim KH Zahrul Azhar Asumta atau akrab disapa Gus Hans.
Dalam debat perdana yang mengambil tema “Transformasi Sosial dan Peningkatan Produktifitas Sumber Daya Lokal, Untuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur” ini, mantan wali kota Surabaya dua periode ini menyampaikan pentingnya pendidikan karakter untuk membentuk generasi masa depan bangsa yang berkepribadian, bersih, dan cemerlang
“Pendidikan karakter mesti dimulai sejak dini.
Di mana mereka pertama harus hormat kepada orang tuanya, kemudian yang kedua menghargai sesama teman. Itu harus diajarkan mulai sejak anak usia dini,” kata Risma.
Menurut dia, meskipun provinsi hanya mengurusi pendidikan SMA dan SMK sederajat, namun pendidikan karakter dapat dibentuk dari para guru. Terutama guru agama, guru ngaji.
Melalui para guru agama dan guru ngaji ini, kata Risma, anak-anak sudah harus ditanamkan sikap disiplin. Juga bagaimana mengenal integritas.
“Karena bukan hanya mereka punya etos kerja yang tinggi, tapi ynag utama mereka juga mengerti semua yang ada di sini itu adalah ciptaan tuhan,” ujar calon gubernur Jatim yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Hanura ini.
Sebelum debat, Tri Rismaharini memaparkan visi misinya selama dua menit.
Ia menyebut bahwa saat ini sudah saatnya Jatim menjadi lebih baik dengan Jatim Resik. “Jatim resik demi tercapainya masyarakat adil, makmur, berkepribadian, dan berkeadaban,” jelasnya.
Menurut Risma, resik artinya birokorasi pemerintahan yang berintegritas. Resik demi tercapainya adil, makmur, berkepribadian, dan berkeadaban.
“Adil adalah setiap masyarakat tanpa diskriminasi dalam mendapatkan pelayanan kehidupan. Makmur diartikan sebagai sejahtera untuk seluruh masyarakat,” terang wanita kelahiran Kediri, Jatim, 20 November 1961 ini.
Dia lantas menjelaskan lima misinya. Pertama adalah reformasi birokrasi untuk menghadirkan layanan publik yang bersih, anti korupsi, cepat, dan solutif dalam menyelesaikan masalah masyarakat melalui tata kelola pemerintah yang berkualitas.
Kedua, ekonomi kerakyatan dan inklusif yang dicapai melalui anggaran pro rakyat dan kebijakan partisipatoris.
Ketiga, sumber daya manusia yang cerdas, sehat, berakhlak melalui layanan kesehatan dan pendidikan berkualitas, merata dan terjangkau.
Keempat, infrastruktur berkualitas dan terkoneksi lintas wilayah untuk rakyat yang selaras dengan pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Kelima, kesejahteraan sosial yang merata dan berkeadilan serta pemajuan kebudayaan yang menghormati eksistensi budaya lokal, hak-hak minoritas dan kebutuhan kelompok rentan.
Disampaikan Risma, resik merupakan salah satu modalnya bersama Gus Hans jika terpilih memimpin Jatim untuk lima tahun ke depan di Pilgub Jatim 2024.
“Karena jika semua bersih, pembangunan akan efisien dan efektif,” tegas alumnus sarjana (S1) arsitektur dan S2 manajemen pembangunan kota di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini. (Dwi Arifin)