Hamid Nabhan Terus Berliterasi

banner 120x600
banner 468x60

KEMPALAN : Selasa pagi sekali saya menerima paket. Pengasuh cucu saya, menyampaikannya pada saat saya leyeh-leyeh di sofa ruang keluarga sehabis siram-siram tanaman.

banner 325x300

Saya sudah menduga, ini pasti dari Mas Hamid seniman lintas disiplin: pelukis impresionis, penyair, dan cerpenis. Belakangan sering menulis analisis seni rupa di salah satu media online.

Namun, yang tidak saya sangka, semula akan dikirimi satu judul buku karyanya, sebagaimana foto kovernya yang dikirim ke WA saya sepuluh hari lalu.

Ternyata setelah saya unboxing, isinya tiga judul buku, yaitu : ‘Opa Penari’ (kumpulan cerpen dipengantari Prof. Dr. Arthur S. Nalan, S.Sn., M.Hum — xviii + 152 halaman), ‘Puisi Pohon’ (kumpulan puisi dan haiku : prolog Prof. Dr. Jakob Sumardjo, epilog Gerson Poyk — xxii + 70 halaman), dan buku ‘My Quotes on Art, Love, and Life’ (kumpulan quote, diberi pengantar oleh Prof. Jakob Sumardjo — xiv + 156 halaman).

Saya pikir seniman interdisipliner di Surabaya yang getol menerbitkan karya-karya literasi di luar lukisan-lukisan karyanya adalah Hamid Nabhan yang alumnus Universitas Pembangunan Nasional Surabaya. Ada lebih dari 10 judul buku-buku karyanya yang mengisi rak perpustakaan saya.

Saya memang belum membaca tuntas tiga buku ini. Tapi saya mencatat beberapa kesan, di antaranya puisi yang judulnya ‘Pesan’ (‘Puisi Pohon’, halaman 35) :

PESAN

Sebuah pesan
untuk penguasa
bangsa ini

Jika telah habis
hutan hutan negri
bagaimana kita akan
bernafas nanti

Jakarta – Bandung, November 2013

Sedangkan dari buku kumpulan quote-nya, saya terusik oleh kata-kata ini : Sifat rasis itu dibentuk oleh lingkungan, bukan dari lahir. (‘My Quotes on Art, Love, and Life’, halaman 125).

Prof. Jakob Sumardjo antara lain memberi “catatan tebal” atas salah satu quote Hamid Nabhan, yaitu : Jika kau tanam pohon di usia muda, kau akan memetik hasilnya. Namun, jika kau menanamnya saat usiamu senja, generasi berikut yang akan menikmatinya. Dua-duanya tak kan sia-sia.

Jadi, tulis Prof Jakob Sumardjo mencoba merefleksikan kata-kata bijak di buku kumpulan quote karya Hamid Nabhan bahwa kebaikan dan kebijaksanaan itu semata-mata berbentuk perbuatan. Kata-kata boleh amat bijaksana, tapi orangnya bisa saja munafik dan penipu. (Amang Mawardi).

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *