Kotornya Alun-alun Kota Malang

banner 120x600
banner 468x60

Oleh: Nur Izzati Anwar

MALANG-KEMPALAN : Kota Malang, yang terletak di Jawa Timur, bagi saya adalah salah satu kota kenangan terindah. Pada tahun 70an, ketika TK, saya pernah menikmati kesejukan, kenyamanan dan keindahan kota Apel ini. Waktu itu, saya pernah tinggal beberapa saat di Jl. Semarang (dulu komplek IKIP) karena kebetulan om dan Tante saya menjadi salah satu orang penting di IKIP Malang. Hingga saat ini Tante saya masih sehat wal Afiat dan tinggal di rumah kenangan tersebut.

banner 325x300

Hari ini (8/10) udara Malang agak sejuk, berbeda dengan biasanya yang panas. Dulu Malang memang terkenal sebagai kota dingin. Sejak tahun 90an Malang mulai terasa gerah dan panas di mana-mana.

Sekarang, Malang semakin berkembang. Menjamurnya cafe dan resto menjadi daya tarik tersendiri. beberapa tempat nongkrong hampir selalu ada pengunjungnya termasuk alun-alun. Kebanyakan pelancong selalu menyempatkan singgah di alun-alun kota Malang dengan terlebih dahulu melaksanakan sholat di Masjid Agung Jami’ Kota Malang sambil istirahat sejenak, kemudian duduk-duduk di taman alun-alun menikmati sejuknya udara dan burung merpati yang beterbangan ke sana kemari atau makan di pujasera kantor pos. Sungguh tempat yang lumayan nyaman untuk istirahat sejenak setelah melakukan aktifitas di beberapa tempat di kota pelajar ini. Julukan ini sangat pantas disandang Kota Malang yang memiliki lebih dari 50 perguruan tinggi/akademi negeri dan swasta.

Malang termasuk kota yang berkembang walaupun terkesan lambat bila dibanding Surabaya. Dengan pendapatan asli daerah (PAD) pada tahun 2023 mencapai 58,56% dari target yang ditetapkan, yaitu Rp820 miliar, kota ini mampu menghidupi kegiatannya lumayan baik.

Alun-alun kumuh

Malang dikenal dengan berbagai potensi wisatanya, termasuk alun-alun kota yang menjadi pusat aktivitas masyarakat. Alun-alun Malang menawarkan pemandangan yang menarik dan merupakan tempat berkumpulnya warga lokal serta wisatawan. Selain area hijau yang luas, alun-alun juga dikelilingi oleh berbagai kafe dan toko yang menambah daya tariknya.

Namun, kondisi alun-alun saat ini mencerminkan tantangan yang dihadapi kota ini. Banyaknya sampah dedaunan dan plastik berserakan di area publik, terutama di tempat duduk taman, menciptakan kesan kotor dan kurang terawat. Hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah dan masyarakat.

Dalam rangka menarik lebih banyak pengunjung dan memperbaiki citra kota, untuk menjaga kebersihan alun-alun serta area sekitarnya perlu menjadi prioritas. Dengan potensi wisata yang besar, Kota Malang bisa mengambil manfaat dari keindahan dan keunikan kotanya.

Sumber dan PAD kota Malang

Dilansir dari Surabaya Bisnis, berikut ini adalah sumber pendapatan PAD Kota Malang:
Lain-lain pendapatan yang sah, dengan capaian tertinggi sebesar 82,13%
Hasil retribusi daerah, sebesar 68,22%
Hasil pajak daerah, sebesar 56,86%
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, sebesar 22,11%  

Pj. Wali Kota Malang  Wahyu Hidayat, mengatakan bahwa PAD merupakan nyawa bagi daerah dan perlu strategi yang tepat untuk memenuhi proyeksi pendapatan (25/10/2023).

Pada tahun 2023, jumlah penduduk Kota Malang mencapai 847.182 jiwa , menjadikannya salah satu kota dengan populasi terbesar di provinsi ini.

Kembali ke alun-alun Malang,  fasilitas Toilet dan tempat ibadah sudah cukup memadai walaupun toilet yang berada di depan kantor Pos  terkesan agak kumuh, karena dinding toilet yang berseberangan dengan kantor pos  nampak kotor, bekas cipratan tanah yang terkena air hujan.

Ada beberapa solusi yang bisa dilakukan dilakukan antara lain :

1. Peningkatan fasilitas  dan tenaga kebersihan:
   – Menambah jumlah petugas kebersihan sampah di seluruh area
yang selalu standby di tempat.
   – Meningkatkan frekuensi pengangkutan sampah dengan menjadwalkan petugas kebersihan untuk membersihkan area lebih sering, terutama pada akhir pekan saat pengunjung meningkat.

2. Edukasi Pengunjung:
   – Melakukan kampanye kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan, baik melalui spanduk, poster, maupun media sosial.
   – Mengadakan program pendidikan untuk sekolah-sekolah tentang kebersihan dan kepedulian terhadap lingkungan, yang melibatkan siswa dalam kegiatan bersih-bersih di Alun-Alun.

3. Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan:
   – Menambah jumlah petugas keamanan dan relawan yang siap membantu pengunjung, serta memberikan informasi mengenai fasilitas yang ada.

4. Kerja Sama dengan Komunitas:
   – Mengajak komunitas lokal untuk berpartisipasi dalam menjaga kebersihan dan merawat Alun-Alun melalui kegiatan sukarela, seperti gotong royong.
   – Membangun kemitraan dengan bisnis lokal untuk mendukung inisiatif kebersihan dan memberikan insentif bagi mereka yang berkontribusi.

Dengan langkah-langkah ini, Alun-Alun Kota Malang dapat terus menjadi tempat yang bersih dan nyaman, menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi setiap pengunjung, serta membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Allohu akbar… Allohu akbar… Suara muadzin dari Masjid Agung Jami Kota Malang yang tepat berada di Alun-Alun kota terdengar syahdu memanggil, seirama langkah beberapa petugas satpol PP yang datang dan berjalan ke arah tengah alun-alun. (Izzat)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *