Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono membuka gelaran Jatim Fest 2024 di Exhibition Hall Grand City Surabaya, Rabu (2/10) malam. (Foto: Istimewa).

SURABAYA-KEMPALAN: Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono membuka gelaran Jatim Fest 2024 di Exhibition Hall Grand City Surabaya, Rabu (2/10) malam. Jatim Fest 2024 sendiri merupakan rangkaian  peringatan HUT ke-79 Provinsi Jatim.

Digelar di Grand City Surabaya selama 5 hari, 2-6 Oktober 2024, pembukaan Jatim Fest ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Pj. Gubenur Adhy didampingi Pj. Sekdaprov Jatim Bobby Soemiarsono.

Dalam sambutannya, Adhy menyebutkan bahwa Jatim adalah provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi se- Pulau Jawa. Laju pertumbuhan ekonomi di Jatim di tahun 2024 terbilang sangat baik. Data BPS menunjukkan, pada triwulan II-2024 pertumbuhan ekonomi Jatim tumbuh sebesar 4,98% (y-o-y).

“Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur luar biasa, 4,98%. Ini merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Jawa di antara provinsi-provinsi di Pulau Jawa,” kata Adhy.

Kondisi pertumbuhan ekonomi ini, lanjut Adhy, dipengaruhi oleh tingginya investasi, industri dan infrastruktur serta dukungan UMKM. Untuk itu, gelaran Jatim Fest 2024 kali ini diharapkan dapat menjadi katalisator pertumbuhan UMKM di Jatim.

“Backbone ekonomi Jatim adalah UMKM. 9,7 juta UMKM inilah yang membuat Jawa Timur kuat. Saat pandemi Covid-19 kondisi Jatim walaupun minus 5, berkembang terus sampai seperti sekarang karena kita bertumpuh pada UMKM,” katanya.

“Untuk itu, Jatim Fest diberikan sebesar-besarnya untuk bisa memberikan ruang kepada UMKM agar bisa ekspor dan bertransaksi lebih luas lagi. Semoga acara ini dapat berdampak langsung kepada masyarakat, khususnya pertumbuhan ekonomi di Jatim,” imbuhnya.

Kendati kondisi ekonomi tumbuh positif, orang nomor 1 di Jatim ini mengingatkan agar berwaspada dengan ancaman deflasi khususnya pada sektor pangan. Karena sebulan terakhir, Jatim mengalami deflasi sebesar -0,12% (M to M) atau 1,73% (yoy).

“Berbagai produk terurama pangan kita sedang surplus karena panen baru saja selesai dan produksi bahan makanan kita juga melimpah. Ini harus kita antisipasi sehingga harga tidak turun,” ucapnya.

Selain deflasi, ia juga mengingatkan soal daya beli masyarakat. Ia berpesan kepada para kepala daerah agar memberikan tambahan bantalan sosial sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga.

“Para Pj, Pjs, kepala daerah saya minta agar seluruh program, kegiatan termasuk rangkaian HUT Jatim harus berdampak langsung kepada masyarakat. Berikan bantalan sosial baik PKH plus, disabilitas, lansia dan bantuan pemberdayaan ekonomi,” katanya.

Di akhir, Adhy juga menyampaikan terima kasih dan apresiasinya atas terselenggaranya Jatim Fest 2024 yang dilaksanakan di Grand City selama 5 hari terhitung sejak 2 Oktober hingga 6 Oktober 2024 mendatang.

“Terima kasih, apresiasi kepada Biro Perekonomian dan seluruh rekan-rekan yang berkontribusi sehingga acara ini dapat terlaksana,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Jatim Aftabuddin Rijaluzzaman menyampaikan, gelaran Jatim Fest 2024 kali ini menjadi platform untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk ekonomi yang ada di Jatim.

“Ini juga menjadi bagian dari upaya menciptakan kolaborasi ekonomi antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta,” katanya.

Gelaran Jatim Fest 2024 akan menampilkan pertunjukan seni, pameran kuliner serta bazar produk lokal UMKM. Adapun pesertanya diikuti oleh 189 booth UMKM yang terdiri dari OPD Jatim 25 booth, BLU daerah 4 booth, Kab/kota se-Jatim 13 booth, BUMN 7 booth, BUMD 4 booth, swasta 7 booth, kuliner 12 booth dan UMKM mandiri 5 booth.

Dalam kesempatan ini, Pj. Gubernur Adhy turut menyerahkan secara simbolis klaim BPJS Ketenagakerjaan oleh kepada 4 penerima ahli waris. Diantaranya adalah santunan jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun dan beasiswa atas nama Krismanto sebesar Rp. 740.561.250.

Selanjutnya, jaminan kecelakaan kerja dan santunan cacat Kepada Salah Satu Karyawan PT. Prima Nusantara Permai sebesar Rp. 804.851.460 dan jaminan kematian atas nama Yenni Yuniati sebesar Rp. 42.000.000. Terakhir santunan jaminan kematian atas nama Mahardika Sukmana sebesar Rp. 42.000.000. (Dwi Arifin)