Ketua Umum DPN HKTI Fadli Zon menyeahkan bendera pataka kepada Ketua DPD HKTI Jatim Arum Sabil, Rabu (2/10).

SURABAYA-KEMPALAN: Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon melantik kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) HKTI Jawa Timur masa bakti 2024-2029 di Surabaya, Rabu (2/10). Arum Sabil menjabat sebagai Ketua HKTI Jatim, Khofifah Indar Parawansa sebagai Ketua Dewan Penasihat, dan Prof Ir Achmad Subagjo dari Universitas Jember sebagai Ketua Dewan Pakar.

Dalam sambutannya Fadli Zon berharap HKTI Jatim di bawah kepemimpinan Arum Sabil menjadi garda terdepan dalam memajukan petani dan sektor pertanian di Jatim.

“Kita berharap dan sangat optimistid sekali bahwa petani dan sektor pertanian di Jawa Timur ini akan semakin maju, karena Jawa Timur Ini potensinya sangat besar sebagai lumbung pangan nasional,” kata Fadli Zon. 

Apalagi, lanjut Fadli Zon, Arum Sabil  sudah cukup lama dikenal Pak Prabowo. “Semoga Bunda Khofifah yang juga Ketua Dewan Pembina HKTI Jatim bisa mengemban amanat kembali memimpin Jatim. Pak Prabowo Ketua Dewan Pembina DPN HKTI mengucapkan salam dan selamat atas pelantikan HKTI Jatim ini,” ujarnya.

Fadli juga menceritakan bahwa Prabowo Subianto yang pada Pilpres 2024 terpilih sebagai Presiden RI  pernah menjadi Ketum DPN HKTI 2004-2015. Prabowo, kata Fadli, adalah seorang tentara yang suka bertani, dimana pada tahun 1997-1998 pernah melakukan penanaman di lahan-lahan tidur.

“Ke depan, pemerintahan akan menjadikan sektor pertanian strategis dan prioritas. Yakni, bagaimana menciptakan swasembada pangan di Indonesia. Cita-citanya tinggi dan ambisius. Cita-cita Pak Prabowo sebagai Presiden terpilih dan Ketua Dewan Pembina DPN HKTI semoga bisa terwujud,” harap Fadli.

Ke depan, lanjut dia, masyarakat diharapkan agar tidak mengonsumsi makanan yang sembarangan, tetapi harus makanan yang bergizi. Ini terutama untuk generasi muda, untuk menghilangkan stunting, dan terdapat program makan bergizi dari pemerintah.

Menurutnya, banyak komoditas di Jatim ini juaranya, nomor 1 se-Indonesia. “Jatim produsen padi terbesar empat tahun berturut turut sejak 2020. Ini karena sebesar 18 persen Jatim menyumbang produksi padi nasional, ada 9,7 juta ton GKG. Jagung juga terbesar 30,63 persen terhadap produksi jagung nasional,” ungkapnya.

Dikatakan, Jatim sebagai lumbung pangan nasional sangat penting. Kehadiran HKTI Jatim sangat penting bagi HKTI di Indonesia.

“Masalah pertanian ini klasik. Pak Prabowo akan berusaha mengintegrasikan agar efektif, agar ketahanan pangan, kemandirian pangan dan Indonesia berdaulat secara pangan. Agar benar-benar sebagai bangsa merdeka,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPD HKTI Jatim Arum Sabil menyebut bahwa dalam kepengurusan juga diisi Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim dan Pakar Komunikasi Universitas Airlangga Surabaya Suko Widodo.

Kehadiran Suko Widodo, kata Arum, karena pengurus tidak harus pernah menjadi petani atau memiliki lahan menanam.

“Butuh orang-orang komunikasi. Ini untuk jembatan komunikasi antara pemerintah dengan petani,” tuturnya.

Sedang Ketua Dewan Penasihat DPD HKTI Jatim, Khofifah Indar Parawansa mendorong gerakan kembali ke Desa, agar anak anak muda tidak lagi gengsi untuk bertani, dan tidak berbondong bondong ke kota. 

“Yang memungkinkan bisa menahan anak-anak muda tidak ke kota, karena mereka sudah bisa mendapatkan income. Jadi ibaratnya mereka bergerak di desa tapi rezeki kota. Kira-kira begitulah. Semoga ini bisa diinisiasi oleh kita bersama terutama oleh HKTI,” katanya. (Dwi Arifin)