Banda Aceh – Disela mendampingi atlet PON Jawa Timur. Politisi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono melakukan kunjungan ke Daerah Istimewa Aceh. Di Provinsi paling barat Indonesia ini, BHS sapaan akrabnya melihat langsung pelabuhan didaerah itu.
Kunjungan anggota DPR-RI periode 2024-2029 ini, di dampingi Pimpinan dan anggota kesyahbandaran beserta Perwakilan Dinas Perhubungan Aceh di Pelabuhan Ulee Lhehue, Bandar Aceh.
“Saya sempatkan untuk berdiskusi tentang pentingnya peran pelabuhan di Aceh, yang seharusnya bisa menjadi Pelabuhan Hub Domestik untuk Indonesia dan Internasional” Imbuh BHS.
Dikatakan BHS, di Provinsi Aceh, Ada 3 pelabuhan berpotensial, satu, Pelabuhan Ulee Lhehue untuk ferry dan kapal cepat, serta kapal pariwisata, dengan kedalaman alur dan pelabuhan terbatas sekitar 5 meter. Yang Kedua, Pelabuhan Malahayati, yang mempunyai kedalaman cukup dalam, sekitar 9 meter. Dimana peabuhan tersebut terintegrasi dengan kawasan industri. Dan yang ketiga adalah Pelabuhan Lhokseumawe , pelabuhan alam yang mempunyai kedalaman diatas 50 meter. Dan seharusnya bisa dimanfaatka untuk pelabuhan internasional bagi kapal generasi ketiga sampai dengan kelima, yang panjang kapalnya antara 300 – 500 meter.
“Aceh dilewati oleh ALKI I (Alur Laut Kepulauan Indonesia), dimana ada 100.000 kapal internasional yang membawa sekitar 120 juta peti kemas. Dimana saat ini pelabuhan yang berperan menampung kapal terbanyak adalah Singapura, sekitar 30 juta peti kemas, Tanjung Pelepas Malaysia, sekitar 15 juta peti kemas, Port Klang Kuala Lumpur, sekitar 10 juta peti kemas, dan Penang, Malaysia, 2.5 juta theus” Kata BHS
Sedangkan peran Indonesia, kata alumnni ITS Surabaya ini, Pelabuhan Batam, Dumai, Belawan, Medan, berperan tidak lebih dari 2 juta peti kemas Internasional.
“Sedangkan Aceh, sekitar 0 peti kemas. Padahal peran Pelabuhan Aceh akan menjadi sangat strategis bila terbangun Terusan Kra, Thailand memotong daratannya. Ini akan mematikan semua Pelabuhan Barang Internasional, Singapura, Malaysia dan Indonesia yang ada di ALKI I Selatan Terusan Kra, tetapi Aceh masih tetap strategis”Imbuhnya
Diharapkan bisa di bangun Pelabuhan Besar Internasional yang terintegrasi dengan kawasan industri. Menampung industri Wilayah Asia Timur dan Selatan, serta industri Eropa, Amerika, Afrika, dan Australia. Sehingga pemasaran industri akan lebih dekat ke pelabuhan pelabuhan tujuan, dan bisa mendatangkan Devisa yang besar, serta dapat menampung tenaga kerja dalam jumlah yang banyak, dari industri internasional.Pungas BHS
Tinggalkan Balasan