Peboling Jatim Ryan Leonard Lalisang dan Billy M Islam.memamerkan medali emas yang diraih, Rabu (11/9).(Foto: KONI Jatim)

MEDAN-KEMPALAN: Peboling ganda putra Jatim berhasil meraih medali emas di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumut.

Medali emas itu disumbangkan peboling Jatim Ryan Leonard Lalisang dan Billy M Islam setelah unggul perolehan poin dari peboling tuan rumah, Sumatera Utara, yakni Oscar dan Hardy Rachmadian, pada pertandingan yang digelar di GOR Bowling
Hj Rayati Syafrin, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara, Rabu (11/9).

Sebelum merebut medali emas,  keduanya harus berjuang keras mengalahkan pasangan asal Sumatera Utara, Oscar dan Hardy Rachmadian, melalui gim ketiga yang merupakan gim penentuan.

Pasalnya, dengan format pertandingan best of three, dua pasangan itu harus saling mengalahkan pada gim pertama dan kedua.

Setelah berjuang keras dan menghadapi sorakan penonton tuan rumah serta suporter sendiri yang menguji konsentrasi, pada akhirnya gim ketiga menjadi milik Ryan dan Billy.

Sebelum bertanding di final, wakil Jatim tersebut harus bertarung dengan wakil Jawa Barat (Jabar), Andyka Gamaputra dan Adhiguna Widiantoro. Sedangkan Oscar dan Hardy harus melawan Dony Rahmadiano dan Indra Lesmana yang berasal dari Aceh, pada hari yang sama.

Peboling ganda putra Jatim itu merebut medali emas dengan total 1.312 (468-430-414) poin dari tiga gim yang dilakoni. Sementara peboling Sumut mendapat total 1.180 (361-455-364) poin dari jumlah gim yang sama.

Medali perunggu bersama didapat peboling kontingen Jawa Barat (Jabar) dan Aceh.

Berbeda nasib dengan beregu putra. Beregul putri Jatim yang diperkuat Sharon A. Laminsanto dan Tannya Roumimper harus puas mendapat medali perak setelah di laga final perolehan poinnya kalah dari peboling Sumut.

Beregu putri Jatim mendapat total 765 (392-372) poin dari dua gim yang dilakoni. Sumut yang diperkuat Nadia Pramanik dan Aldila Indryati mendapatkan  total 844 (427-417) poin dari dua gim.

Medali perunggu bersama didapat peboling kontingen Aceh dan Kaltim.

Hasil pertandingan final tersebut membuat Jawa Timur berhasil menambah perolehan emas dari cabang olahraga boling.

Sehari sebelumnya, pada tunggal putri, Shinta Ceysaria Yunita telah lebih dahulu menyumbangkan emas untuk Jatim, usai menumbangkan wakil tuan ruma Nadia Pramanik Nuramalina.

Pelatih Boling Jatim Harijono Budiman mengaku tidak terlalu kecewa dengan hasil yang didapat anak asuhannya hari ini.

“Saya memang berharap dua emas, tapi target saya satu emas hari ini. Jadi sudah sesuai target,” kata Harijono Budiman usai penyerahan medali.

Untuk nomor double putra ia yakin bakal merebut medali emas sejak Jatim melewati fase berat di babak semifinal lawan Jabar.

“Perhitungannya tadi di semifinal mengalahkan Jabar. Itu tekanan paling besarnya, habis itu lewat. Kekuatan Jatim memang di putra, meskipun Sumut lawan berat,” jelasnya.

Sementara untuk beregu putri, secara kualitas Harijono Budiman menyebut cukup berimbang. Terbukti selisih poinnya tidak terlalu jauh.

“Sekali lagi, boling kalau sudah sama-sama kuat, akhirnya faktor-faktor di lapangan yang akhirnya membuat apa yang mereka lakukan itu serba salah. Kadang-kadang seperti itu,” ungkapnya.

Harijono sangat yakin raihan medali satu emas dan satu perak hari ini bakal menjadi motivasi tambahan peboling Jatim lain yang akan bertanding selanjutnya.

Harapannya, target Jatim menjadi juara umum cabor boling di PON XXI Aceh-Sumut 2024 bisa tercapai.

“Jelas raihan ini menjadi penambah semangat peboling di nomor-nomor lain. Masih ada tujuh nomor lagi. Target kami tetap juara umum,” pungkas Harijono.  (Dwi Arifin).