Atlet muaythai Jatim bersama Ketua KONI Jatim M.Nabil dan Ketua MI Jatim Baso Juherman usai juara umum PON XXI 2024 Aceh-Sumut. (Foto: KONI Jatim)

BANDA ACEH-KEMPALAN: Balee Meuseuraya Banda Aceh, Aceh, menjadi saksi bisu kebangkitan muaythai Jawa Timur (Jatim). Sejarah baru berhasil diukir.  Yakni, juara umum Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumut. Sebuah lompatan besar bagi tim muaythai Jatim karena sebelumnya tak satupun membawa pulang medali emas dari PON XX 2021 Papua.

Pertandingan cabang olahraga (cabor) muaythai PON XXI 2024 Aceh-Sumut berakhir Selasa (10/10) malam. Seluruh kontingen Jatim meluapkan kegembiraannya setelah memastikan sebagai juara umum dengan raihan 6 medali emas, 9 medali perak, dan 3 medali perunggu.

Sorak-sorai dan teriakan yel-yel “Jawa Timur” menggema di Balee Meuseuraya Banda Aceh. Ketua Muaythai Indonesia (MI) Jatim Baso Juherman yang hadir di lokasi pun tak luput dari sasaran luapan kegembiraan kontingen Jatim. Sambil menggenggam medali yang diraih, Baso diusung beramai-ramai oleh seluruh atlet dan official. Setelahnya, Baso memeluk sejumlah atlet dan official sebagai bentuk kegembiraan dan rasa syukur.

Kerja keras MI Jatim seakan terbayar lunas di PON XXI 2024 Aceh-Sumut. Sekalipun persiapan yang dilakukan untuk tampil di multieven olahraga nasional empat tahunan terbilang singkat. Namun semuanya berjalan optimal dan mampu mengubah keadaan dari nol medali emas menjadi juara umum.

Baso Juherman resmi pimpin MI Jatim sejak 2022. Sejak itulah, ia bersama pengurus lainnya langsung tancap gas melakukan penataan dan pembinaan. Termasuk mempersiapkan atlet yang akan tampil di PON XXI 2024 Aceh-Sumut.

Minimnya atlet muaythai yang berprestasi membuat pihak MI Jatim memutar otak. Tak hanya dengan menggembleng latihan, tapi juga merekrut sejumlah atlet-atlet baru. Menariknya, sejumlah atlet baru tersebut direkrut dari cabang olahraga (cabor) lain. Mulai dari petinju hingga pesilat. Bahkan ada petarung pencak dor yang turut direkrut. Mereka lantas digembleng dengan latihan keras sebelum akhirnya diturunkan di PON XXI 2024 Aceh-Sumut.

Ada beberapa progam latihan yang dilakukan untuk mengasah kemampuan para atlet. Mulai dari latihan rutin, try out hingga mengikuti sejumlah kejuaraan. Beberapa bulan jelang PON XXI 2024 Aceh-Sumut, tim Muaythai Jatim juga dikirim ke Thailand untuk menjalani latihan.

Kini, MI Jatim telah memetik hasil kerja kerasnya. Kendati demikian, Baso Juherman tak lantas berpuas diri. Apalagi target medali emas di PON XXI 2024 Aceh-Sumut tak terpenuhi meski keluar sebagai juara umum. KONI Jatim menargetkan tim muaythai mampu menyumbangkan 7 medali emas.

“Alhamdulillah meskipun target kami tujuh emas, tapi ternyata hanya dapat enam emas. Kami syukuri karena di Papua sama sekali tidak dapat emas. Alhamdulillah hari ini penutupan cabor muaythai, kami juara umum,” ungkap Baso.

Hasil PON XXI 2024 Aceh-Sumut akan menjadi evaluasi bagi pembinaan Muaythai Jatim ke depan. Harapannya bisa meraih prestasi lebih baik. Bukan hanya di tingkat nasional tapi juga internasional.

Tak lupa, Baso menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Jatim yang terus memberikan dukungan. “Saya terima kasih kepada semua masyarakat Jatim atas doa yang diberikan. Terima kasih pengcab Muaythai se-Jatim yang telah memberi kontribusi atlet yang bagus untuk jatim. Alhamdulillah bisa juara umum kali ini,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua KONI Jatim M Nabil mengaku bangga dengan prestasi Muaythai Jatim yang memperlihatkan ada perkembangan pesat.

“Ini sebuah lompatan luar biasa. Bukan kebetulan karena betul-betul latihan, diikutkan kompetisi berkali-kali, dikirim ke luar negeri, mendatangkan pelatih asing. Artinya, semua terbayar dengan prestasi memperoleh enam emas, walaupun kami masih punya harapan antara 6-7 (emas) target kami, tapi itu terjawab di perak. Perak kami tujuh yang merupakan potensi emas yang belum tercapai,” kata Nabil.

Berikut daftar atlet Muaythai Jatim dan perolehan di PON XXI 2024 Aceh-Sumut.

6 Medali emas:
– Seni muayBoran putra
– Seni muayboran putri
– Seni muayerobic putri
– ⁠Alfi fight 43 kg putri
– ⁠Stevani fight 51 kg putri
– ⁠Galih fight 48 kg putra

9 Medali perunggu:
– Adel fight 57 kg putri
– ⁠Ike fight 48 kg putri
– Anisa fight 60 kg putri
– ⁠Bangkit fight 65 kg putra
– ⁠Tomi fight 54 kg putra
– ⁠Goni fight 57 kg putra
– Seni muayerobic putra
– Agung wahyudi 60kg putra
– Aisyah Nur Ramadhani 45kg putri

3 Medali Perunggu:
– Wiji fight 63,5 kg putra
– Erfin fight 54 kg putra
– Munte fight 71 kg putra

Atlet nonmedali:
– Jamus fight 67 kg putra
– ⁠Wildan fight 43 kg putra. (Dwi Arifin)