SURABAYA-KEMPALAN: Momen HUT Ke-79 RI kali ini merupakan momen yang spesial bagi Bakal Calon Bupati Jember Muhammad Fawait yang akrab disapa Gus Fawait. Bersama ribuan relawan, Gus Fawait menggelar upacara bendera di pinggir sebuah perkebunan di Kabupaten Jember, Sabtu (17/8).
Tepanya di Monumen Pahlawan Muhammad Sroedji, Desa Karangkedawung, Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember. Gus Fawait menjadi inspektur upacara dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh seluruh partai pengusung ini, yakni PKS, PPP, NasDem, Golkar, PKB, Gerindra, PAN, dan partai non parlemen ini.
Gus Fawait saat dikonfirmasi mengatakan alasan digelarnya upacara bendera tersebut di wilayah perkebunan. Menurutnya, hal ini sebagai simbol bahwa wilayah perkebunan ada di pedesaan dan pinggir pantai. “Desa, wilayah perkebunan, dan pinggir pantai hampir mayoritas dihuni oleh masyarakat miskin. Termasuk di Jember,” jelasnya.
“Kami ingin Indonesia, termasuk Jember, segera terbebas dari kemiskinan. Apalagi jumlah terbesar Jember berada di urutan nomor dua se Jawa Timur. Momen HUT Ke-79 Kemerdekaan RI ini sebagai tonggak sejarah kemerdekaan Jember dari kemiskinan,” sambung Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim ini.
Gus Fawait yang juga Presiden LSN ini mengungkapkan bahwa, Kabupaten Jember berada di urutan kedua dengan jumlah penduduk miskin di Jatim. “Mereka tersebar di tiga wilayah, yakni pedesaan, perkebunan, serta pantai,” jelasnya.
Gus Fawait mengatakan, sekarang ini saat angka kemiskian di Jatim turun, namun jumlah penduduk miskin di Jember justru meningkat. ” Permasalahan kemiskinan adalah permasalahan pekerjaan rumah bersama. Oleh sebab itu, fenomena kemiskinan tersebut ke depan jangan sampai terjadi lagi di Jember, ” harapnya.
Berdasarkan data BPS Jember yang dikutip Gus Fawait, tren jumlah penduduk miskin di Kabupaten Jember selama periode Maret 2022-Maret 2023 bertambah sebanyak 3,73 ribu jiwa. Dari 232,73 ribu jiwa pada Maret 2022 menjadi 236,46 ribu jiwa pada Maret 2023.
Persentase penduduk miskin di Kabupaten Jember dalam rentang waktu satu tahun tersebut juga mengalami peningkatan sebesar 0,12 persen. Dari 9,39 persen pada Maret 2022 menjadi 9,51 persen pada Maret 2023.
Ditambahkan, selama ini penduduk miskin di Kabupaten Jember tidak ditangani dengan serius. Pemberian subsidi dan bantuan langsung kepada keluarga penerima manfaat hanya bersifat sementara dan senang sesaat. Bahkan, sekarang ini dengan kondisi prasarana yang cukup memadai, salah satunya infrastruktur, tidak ada investor satupun yang melirik untuk berinvestasi di Jember.
“Oleh sebab itu, ke depan jika dipercaya rakyat memimpin Jember, saya akan all out dan memastikan untuk pengentasan kemiskinan di Jember. Akan banyak investor yang masuk sebagai upaya pengentasan kemiskinan di Jember,” tegas Gus Fawait. (Dwi Arifin)