Kamala dan Megawati

banner 120x600
banner 468x60

KEMPALAN: Para pengamat politik suka memperbandingkan dinamika politik Indonesia dengan Amerika Serikat. Pada pilpres Indonesia 2019 yang lalu muncul joke politik viral yang memperbandingkan Indonesia dengan Amerika. Ketika itu, Prabowo Subianto yang bertarung keras melawan Joko Widodo akhirnya malah bergabung dalam kabinet Joko Widodo.

Joke politik itu menyebutkan bahwa jangan-jangan gejala politik di Indonesia ditiru oleh Amerika Serikat, dan Donald Trump yang baru saja kalah dalam pilpres oleh Joe Biden akan bergabung dalam kabinet musuh politiknya.

banner 325x300

Pilpres Amerika 2020 berlangsung keras dan ketat. Polarisasinya sangat tajam antara pendukung Trump sebagai petahana melawan Biden sebagai penantang tunggal. Kedua belah pihak saling klaim kemenangan. Meskipun akhirnya Biden dinyatakan menang tipis, tetapi Trump tidak terima, dan mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung (Supreme Court).

Trump tidak menerima kekalahan dan menegaskan bahwa telah terjadi kecurangan pemilu, election fraud. Trump tidak memakai istilah TSM (terstruktur, sistematis, dan masif) sebagaimana yang populer di Indonesia. Tetapi, Trump menegaskan kepada pendukungnya bahwa telah terjadi konspirasi di semua lini untuk menggelapkan suara pendukungnya sehingga akhirnya Trump kalah.

Trump kemudian memprovokasi pendukungnya untuk melakukan demonstrasi besar-besaran. Ratusan orang menyerbu gedung DPR Amerika dengan membawa senjata api berbagai jenis. Jatuh satu korban tewas dan beberapa luka. Anggota DPR Amerika harus diungsikan ke bunker untuk menghindari amuk massa.

Persaingan politik yang keras di Amerika ini ada paralelnya dengan kejadian di pilpres Indonesia. Pada pilpres 2019 Jokowi bertarung keras melawan Prabowo. Polarisasi antar pendukung sangat tajam, sehingga dikhawatirkan terjadi konflik sosial di level akar rumput.

Dua pihak sama-masa mengklaim kemenangan dengan versi masing-masing. Ketika kemudian KPU (Komisi Pemilihan Umum) secara resmi memutuskan Jokowi sebagai pemenang pilpres, Prabowo dan pendukungnya tidak terima. Demonstrasi menolak hasil pemilu yang dianggap curang terjadi di banyak tempat. Ribuan massa pendukung Prabowo melakukan unjuk rasa di depan kantor Bawaslu (Baadan Pengawas Pemilu) terjadi bentrok dan banyak jatuh korban luka.

Konflik dan bentrok di Amerika dan Indonesia mirip. Tapi yang beda jauh adalah endingnya. Di Amerika Donald Trump tidak mau mengakui kemenangan Biden, menolak memberi ucapan selamat, dan tidak menegaskan akan terus mempermasalahkan kemengan Biden. Trump akhirnya dimakzulkan oleh DPR diadili di pengadilan.

Di Indonesia endingnya beda lagi. Di tengah konflik yang memuncak tiba-tiba Prabowo bertemu dengan Jokowi di atas kereta api. Keduanya bersalaman, mengobrol, dan kemudian Prabowo diberi jatah menjadi menteri pertahanan. Game over.

Ending ini membuat marah pendukung Prabowo, tapi membuat para pengamat politik tersenyum kecut. Momen ini pun menjadi bahan olok-olok internasional ketika jurnalis senior Australia David Lipson membuat unggahan yang menyebut kesamaan pilpres Amerika dan Indonesia.

Feeling like Indonesian politics. Pilpres Amerika rasa Indonesia. Begitu cuit Lipson mengomentari paralelisme kedua pilpres. Olok-olok berlanjut dengan menyebutkan bahwa Trump akan meniru Prabowo masuk ke kabinet Biden sebagai menteri pertahanan.

Namanya juga joke politik pasti bikin senyum simpul. Komparasi Indonesia dan Amerika itu tentu dimaksudkan untuk menyindir pragmatisme politik di Indonesia yang kebangetan. Tidak ada lagi ideologi dan idealism politik. Yang paling penting bagaimana caranya bisa berkuasa dengan berbagai cara.

Olok-olok itu menjadi sindiran bahwa politik Indonesia penuh dengan anomali dan ketidaknormalan. Adagium tidak ada yang mustahil dalam politik dipraktikkan sebagai pragmatisme yang tanpa batas, di luar ‘’nurul’’, kata para netizen.

Pragmatisme politik terjadi di mana-mana di muka bumi, termasuk di Amerika. Tetapi, di Amerika batas ideologi antara Partai Demokrat dan Partai Republik adalah tembok api yang tidak mungkin diterobos. Trump sebagai capres Partai Republik tidak akan mungkin membelot ke Partai Demokrat. Sebaliknya, Biden sebagai politisi senior Partai Demokrat tidak akan mungkin menyeberang ke Partai Republik.

Tembok api itu tidak akan diterobos. Itulah fatsun politik yang dipegang teguh di Amerika. Mauver politik di kedua partai sangat dinamis. Partai Demokrat yang liberal kiri bisa bergeser ke tengah, tetapi tidak akan sampai menyeberang ke kanan. Partai Republik yang konservatif kanan bisa saja bermanuver ke tengah kiri, tetapi tidak akan menyeberang ke kiri.

Di Indonesia tidak ada tembok api. Tidak ada partai yang benar-benar konsisten dengan ideologinya. PKS (Partai Keadilan Sejahtera) sering disebut berseberangan diametral dengan PDI-Perjuangan. Tetapi, sudah tidak terhitung jumlahnya berapa kali PKS berkoalisi dengan PDI-P di level pemilihan kepala daerah.

Komparasi Indonesia dengan Amerika dalam pilpres 2024 ini tidak terjadi secara langsuung. Tetapi, di Amerika terjadi perkembangan yang sangat mengejutkan yang memungkinkan Amerika mempunyai presiden perempuan untuk kali pertama sepanjang kemerdekaan yang sudah berumur 250 tahun.

Presiden Joe Biden secara mengejutkan mengundurkan diri dari pencalonan periode kedua, Ahad (21/7). Semula Biden bersikukuh untuk tetap maju memperebutkan periode kedua. Tetapi, pada debat pertama (27/6) Biden kalah telak oleh Trump yang sangat percaya diri. Kondisi Biden yang ringkih di usia ke-81 menjadi makin mengkawatirkan setelah didiagnosa terserang Covid-19.

Tekanan terhadap Biden dari internal Demokrat sangat kuat. Puluhan tokoh senior Demokrat mendesaknya mundur. Berbagai jajak pendapat menunjukkan Biden akan kalah dari Trump setidaknya 2 persen. Bien tidak punya pilihan lain kecuali menyerah dan mundur dari pencalonan.

Biden langsung merekomendasi Wapres Kamala Harris sebagai kandidat capres Partai Demokrat. Pengunduran diri Biden disambut suka cita oleh para pendukung Partai Demokrat. Endorsment Biden terhadap Kamala Harris membuat para donatur partai sangat antusias dan langsung menggelontorkan donasi jutaan dolar.

Kamala Harris masih harus mendapatkan nominasi resmi dari Partai Demokrat melalui konvensi nasional, Agustus mendatang, Tetapi, konvensi itu tampaknya hanya menjadi formalitas saja, karena sudah hampir pasti Harris akan menjadi calon tunggal. Harris tinggal memilih siapa cawapres yang cocok mendampingi.

Hanya sehari berselang dari pengunduran Biden, sebuah jajak pendapat yang diadakan oleh Reuters menunjukkan bahwa Harris mengungguli Trump dengan margin 2 persen. Hal ini menunjukkan bahwa Harris lebih disukai oleh pemilih ketimbang Biden yang uzur dan pikun.

Pilpres dilaksanakan November dan berbagai kemungkinan akan bisa terjadi. Trump bisa melakukan apa saja untuk mengalahkan Harris. Dia menegaskan bahwa Harris tidak ada bedanya dengan Biden, dan selama empat tahun menjadi bagian dari kegagalan pemerintahan Biden.

Terlepas dari dinamika itu, kemunculan Harris memberi kesegaran dalam pilpres 2024. Jika Harris menang, dia akan menjadi presiden perempuan pertama dalam sejarah Amerika. Pada piilpres 2015 Hillary Clinton menjadi capres Demokrat melawan Trump dan kalah.

Kali ini peluang Harris lebih besar, dan sangat mungkin Amerika akan membuat sejarah baru dengan terpilihnya presiden perempuan pertama dan berkulit hitam keturunan India-Afrika.

Amerika boleh mengklaim sebagai negara demokrasi yang matang selama 250 tahun. Tetapi, dalam hal emansipasi wanita Amerika kala dari Indonesia yang sudah punya presiden perempuan. Megawati Soekarnoputri tercatat sebagai presiden RI ke-5.

Meskipun tidak jangkap menjabat selama 5 tahun, tapi Megawati sudah mencatat sejarah sebagai satu-satunya presiden perempuan di Indonesia. Dalam hal ini Indonesia boleh berbangga.

oleh: Dhimam Abror Djuraid

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *