JAKARTA-KEMPALAN : Tidak terasa Kompetisi PLN  Mobile Proliga 2024 yang dimulai 25 April 2024 lalu sudah akan berakhir. Pada 20-21 Juli 2024 ini akan berlangsung partai puncak, partai grand final, di Indonesia Arena Senayan, Jakarta.

Dua tim putra, masing-masing juara bertahan Jakarta LavAni Allobank Electric dan Jakarta Bhayangkara Presisi akan bertarung di laga final, 21 Juli 2024 mendatang. Sedangkan di sektor putri, Jakarta Electric PLN dan Jakarta BIN akan saling berhadapan pada grand final, 20 Juli 2024.

Di bagian putra, pertemuan kedua tim di final ini merupakan final ketiga. Sejak 2022, LavAni dan Bhayangkara sudah saling bertarung di partai puncak. 

Pada 2022, Bhayangkara masih menggunakan nama Surabaya Bhayangkara Samator. Sedangkan LavAni masih bertitel Bogor LavAni.

Dari dua laga di final sebelumnya, LavAni selalu unggul atas Bhayangkara. Sehingga pertemuan ketiga antara kedua tim pada laga final ini akan berlangsung seru dan menarik.

Pada final four lalu musim ini, LavAni menyapu bersih enam laga, tiga laga di seri satu dan tiga laga di seri dua. Sedangkan Bhayangkara, mengoleksi tiga kemenangan. Satu kemenangan seri satu dan dua lainnya di seri dua.

Di sektor putri, dua tim akan bertemu di final. Jakarta BIN dan Jakarta Electric PLN. Pertemuan kedua tim di partai puncak ini merupakan kali pertama.

Pada musim 2023, Jakarta BIN berada di peringkat ketiga dan itu merupakan keikutsertaannya yang pertama. Sementara Electric PLN tidak lolos ke babak empat besar dan berada di posisi juru kunci dari enam peserta.

Bagi Electric PLN, sejak ikut menjadi peserta pada 2004, sudah enam kali menjadi champion. Yakni pada 2004, 2009, 2011, dan tiga kali berturut-turut yaitu 2015, 2016, serta 2017.

Electric PLN tiga kali gagal masuk final yakni pada 2005, 2008, dan 2010. Sehingga jika dihitung perjalanan Proliga selama 22 tahun, klub milik BUMN itu sudah sepuluh kali masuk final, enam diantaranya menjadi juara.

Tahun ini, Electric PLN kembali berlaga di final. Pada perjalanannya di final four musim ini, Yolla Yuliana dkk. hanya sekali kalah di seri pertama di Surabaya. Selebihnya lima kali menang. Satu-satunya kekalahan itu dari Jakarta BIN dengan 0-3. Tapi dibalas di seri kedua dengan skor yang sama 3-0.

Sedangkan Jakarta BIN, hanya tiga kali menang pada final four, yaitu sekali di seri kedua dan dua kali seri pertama. 

Ketua Umum Pengurus Pusat PBVSI (PP. PBVSI), Komjen Pol. (P) Drs. Imam Sudjarwo, M.Si. mengharapkan agar grand final berjalan dengan baik. Keempat tim yang sudah menyelesaikan sampai ke partai puncak, katanya, tentunya juga sudah mempersiapkan timnya dengan baik.

“Apalagi ini merupakan pertama kali bermain di Indonesia Arena Jakarta, seluruh tim tentunya ingin mencapai gelar juara pertama kali di gedung yang mewah seperti Indonesia Arena,” ujarnya.

Laga final di Jakarta, Istora Senayan, terakhir digelar pada 2014. Setelah itu laga final digelar di GOR Among Rogo, Yogyakarta.

Direktur Proliga, Hanny S. Surkatty juga berharap partai puncak tahun ini berjalan fairplay, mengingat sudah ada Vidio Challenge. “Kalau ada keputusan wasit yang kurang tepat, sudah ada solusi dengan Vidio Challenge,” ujar Hanny.(Ambari Taufiq/M Fasichullisan)