SURABAYA-KEMPALAN: Gubernur Jatim periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh warga Indonesia khususnya Jatim memberikan ruang dan waktu kepada Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) yang datang ke rumah untuk menyesuaikan data.
Hal ini disampaikan Khofifah usai menerima kehadiran petugas Pantarlih yang melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih di kediamannya, Jalan Jemursari VIII Surabaya, Rabu (17/8).
Dalam proses coklit ini, ada dua petugas Pantarlih untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang mencoklit data keluarga Khofifah. Tampak pula petugas pengawas pemilu hingga lurah setempat.
Menurut Khofifah, proses coklit ini adalah salah satu tahapan yang penting dilakukan menjelang Pilkada Serentak 2024. Dari proses ini, pemilih yang akan menggunakan haknya pada saat hari pemungutan suara dapat terekap dan tervalidasi dengan pasti.
“Proses ini sangat penting untuk memastikan jumlah pemilih sekaligus memastikan bahwa proses Pilkada berjalan secara terbuka. Pantarlih ini memberikan update data secara terbuka, kemudian pemilih dapat tahu mereka terasosiasi di TPS mana saja,” kata Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut.
Saat coklit, Khofifah juga menyampaikan jumlah pemilih yang ada di rumahnya. Termasuk memastikan putranya Jalaluddin Mannagalli yang sedang menempuh kuliah di Tiongkok.
“Kalau menurut informasi anak saya, Insya Allah dia akan kembali bulan Oktober (pulang ke Surabaya). Dia akan menulis tesis di sini. Kemarin Pilpres, dia di luar,” ungkapnya.
Artinya, Jalaluddin dipastikan bisa menyalurkan hak suaranya pada saat Pilkada 2024. Karena hari pemungutan suara masih akan digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 27 November 2024.
Sementara petugas Pantarlih Wahyuningsih menyampaikan bahwa Khofifah adalah pemilih terakhir yang dicoklit di kawasannya. Sehingga, saat ini proses coklit sudah mencapai 100 persen.
“Alhamdulillah sudah 100 persen per hari ini. Bu Khofifah ini yang terakhir kami coklit. Bu Khofifah akan mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 19 Jemurwonosari Surabaya,” jelasnya. (Dwi Arifin)