Surabaya (deliknews.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengimbau kepada warga agar tidak panik terhadap stok kebutuhan bahan pokok. Sebab, pemkot terus berupaya menyediakan dan mendekatkan kebutuhan bahan pokok itu kepada warga melalui program Pasar Murah.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, Pasar Murah digelar sebagai strategi untuk menstabilkan harga sekaligus memenuhi kebutuhan bahan pokok. Selain melalui 244 titik Pasar Murah, warga juga bisa membeli bahan pokok dengan harga murah di Kios TPID.
”Jadi Pasar Murah kita lakukan terus sampai akhir tahun. Selama harga di pasar belum stabil, kita lakukan ini (Pasar Murah) terus,” kata Wali Kota Eri.
Wali Kota Eri menjelaskan, Pasar Murah maupun Kios TPID, menyediakan beragam jenis kebutuhan pokok. Seperti di antaranya, beras medium dan premium, gula, telur, hingga minyak.
”Kita jaga seperti harga HET (Harga Eceran Tertinggi),” ujar Eri.
Menurut dia, keberadaan Kios TPID ini tidak sepenuhnya bisa dijangkau masyarakat. Sebab, pihaknya menyadari bahwa tidak semua warga dekat dengan Kios TPID yang lokasinya berada di pasar-pasar tradisional.
”Makanya kami mengadakan Pasar Murah di 244 titik. Satu titik itu meng-cover beberapa RW, itu agar mendekatkan kepada masyarakat,” jelas Eri.
Wali Kota Eri berharap, keberadaan Kios TPID dan Pasar Murah di 244 titik, inflasi bisa terjaga dan kebutuhan masyarakat terpenuhi. Dengan begitu diharapkan pula masyarakat memiliki keyakinan bahwa stok bahan pokok di Surabaya aman.
”Jadi kita menjaga stabilitas harga dan masyarakat bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tutur Eri.
Di sisi lain, Wali Kota Eri menyatakan terus berkoordinasi dengan Tim Satgas Pangan terkait stok bahan pokok. Koordinasi dilakukan untuk memastikan stok maupun mencegah adanya penimbunan bahan pokok.
”Sehingga harapan kami, dengan begitu maka kita tahu kebutuhan-kebutuhan yang ada di setiap pasar Surabaya. Alhamdulillah sampai hari ini kebutuhan masih terjaga,” ungkap Eri.
Tidak hanya itu, Wali Kota Eri menyebut bahwa pemkot juga menjalin kerja sama terkait penyediaan bahan pokok dengan distributor atau daerah penghasil. Harga bahan pokok yang dijual di Pasar Murah itu lebih terjangkau.
”Kita bergerak dengan daerah penghasil, seperti telur itu kita ambil langsung di Blitar. Kemudian cabai juga kita koordinasi dengan Nganjuk dan sekitarnya, seperti bawang merah juga sama,” tutur Eri.
Sementara itu, warga Rusunawa Penjaringan Sari Kecamatan Rungkut, Luluk, mengapresiasi gelaran Pasar Murah yang diadakan Pemkot Surabaya. Dia membeli sejumlah bahan pokok seperti beras dan bawang merah di Pasar Murah.
”Sangat membantu warga, karena murah. Kalau di luar kan tidak boleh harga segini, selisihnya jauh. Semoga digelar terus sampai Lebaran, biar membantu warga,” ucap Luluk.
Tinggalkan Balasan