Jakarta (deliknews.com) – Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto yakin menang Pilpres 2024 dan mengklaim akan dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang.

Hal tersebut disampaikan Prabowo saat menjadi pembicara dalam acara Mandiri Investment Forum di Hotel Fairmont, Jakarta, pada Selasa (5/3/2024).

Dalam forum yang dihadiri investor, pakar, dan pelaku usaha dari berbagai negara tersebut, Prabowo akan melanjutkan kebijakan-kebijakan Joko Widodo. Ia menilai kebijakan Jokowi sudah terbukti selama ini.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengakui terdapat beberapa yang hal mesti ditingkatkan atau dikurangi karena tidak efisien.

Namun, secara garis besar, Prabowo mengaku optimistis terutama karena perkembangan teknologi.

Basically, gentlemen, Insya Allah I will be inaugurated in October 20th, and I think the transition will be very smooth, because as you know, of the three candidates, my team is very open that we say that we are part of Jokowi’s team. (Pada dasarnya, Saudara-Saudara, Insya Allah saya akan dilantik pada 20 Oktober, dan saya kira transisinya akan sangat mulus, karena seperti yang Anda tahu, dari tiga kandidat (capres), tim saya sangat terbuka hingga kami mengatakan bahwa kami adalah bagian dari tim Jokowi),” kata Prabowo.

Prabowo pun menceritakan bagaimana ia bisa ikut Jokowi kendati dua kali kalah darinya dalam pemilu.

Prabowo mengaku kemudian menyadari punya nilai-nilai yang sama dengan pria yang menjadi ayah dari cawapresnya tersebut.

Prabowo mengaku telah ikut pemilu lima kali. Menurutnya, demokrasi di Indonesia sangat melelahkan dan sangat mahal.

Let me testify that democracy is really very very tiring, democracy is very very messy, democracy is very very costly, and we are still not satisifed with our democracy, there is a lot of room for improvement. (Izinkan saya memberi testimoni bahwa demokrasi benar-benar sangat melelahkan, demokrasi sangat sangat berantakan, demokrasi sangat sangat mahal, dan kita masih belum puas dengan demokrasi kita, masih banyak yang bisa dibenahi.)”

Meskipun demikian, Prabowo menegaskan, bangsa Indonesia harus bangga dengan demokrasi mereka.

Ia pun mengaku optimistis check and balances demokrasi akan semakin baik seiring perkembangan teknologi.

In the last 25 years, we transitioned from a strong authoritarian regime to a full-fledged democracy, and I think we are now acknowledged as one of the biggest democracy in the world. We have carried several elections, i would say, real elections. (Dalam waktu 25 tahun, kita bertransisi dari rezim otoriter yang kuat menjadi demokrasi sepenuhnya, dan saya kira kita sekarang diakui sebagai salah satu demokrasi terbesar di dunia. Kita telah menggelar beberapa pemilu, saya akan tekankan, pemilu betulan.)”