Surabaya (deliknews.com) – Terdata sebanyak 75 petugas Pemilu di Jatim meninggal selama bertugas. Pemprov Jatim menjanjikan adanya santunan terhadap ahli waris keluarga korban.

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono menyebut pihaknya akan menggelontorkan Belanja Tidak Terduga (BTT) dari APBD Provinsi Jatim sebesar Rp 750 juta memberikan santunan kepada para penyelenggara Pemilu yang gugur.

Adhy mengatakan dana sebesar Rp 750 juta itu akan disalurkan kepada 75 orang ahli waris. Berdasarkan, data yang dilaporkan kepadanya, ia menyebut ada sebanyak 75 orangmeninggal dunia.

“Mereka memperoleh sebesar Rp 10 juta. Jadi ada 75 orang yang meninggal. Tidak hanya pekerja yang dari Bawaslu dan KPU, juga petugas yang lain pada saat Pemilu yang meninggal. Termasuk ada warga juga,” ujar Adhy di Surabaya, Senin (26/2/2024).

Adhy menyebutkan 75 petugas yang gugur itu memang kebanyakan petugas penyelenggara Pemilu. Mulai dari 60 Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), 9 pengawas Pemilu, 1 Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan 1 petugas keamanan di TPS.

“Juga ada 2 orang saksi dan 2 warga yang meninggal,” kata dia.

Terkait teknis pencairan BTT untuk santunan ini, Adhy memastikan semua sudah ada aturannya dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Jatim. Intinya, BTT APBD Provinsi Jatim dapat digunakan untuk bencana dan konflik kemanusiaan.

“Itu kan sudah terencanakan. Memang ada slot di bantuan tidak terduga. Boleh untuk kejadian yang sifatnya konflik, bencana manusia atau ulah manusia itu bisa,” ujarnya.